“WAWANCARA”
Drs.H.M.Padli
Wawancara memerlukan syarat penting yakni terjadinya hugungan yang baik dan demokratis antara responden dengan penanya. Fungsi wawancara dalam penlitian adalah:
a. Mendapatkan informasi langsung dari responden (metode primer)
b. Mendapatkan informasi, ketika metode lain tidak dapat dipakai (metode sekunder).
Klasifikasi wawancara berdasarkan cara menjawab responden adalah sebagai berikut:
a. Bebas (tak terpimpin/Unguided)
b. Bebas terpimpin (Focused Interview)
c. Terpimpin (Controlled/Structured Interview)
“Wawancara Bebas”
Wawancara bebas merupakan tanya jawab yang tidak diarahkan oleh fenaya (free talk). Isi tanya jawab tergantung dari “mood” (suasana hati), keinginan, dan perhatian responden.
“Kelemahan Wawancara Bebas”:
a. Sebagai instrumen penelitian sangat lemah,
b. Tidak efisien dan hsil tidak jelas, dan
c. Waktu lama sehingga biaya mahal.
“Kelebihan Wawancara Bebas”:
a. Cocok untuk studi pendahuluan (ekspolarasi) mencari problem,
b. Kewajaran tanya jawab maksimal, sehingga mendalam.
“Wawancara Terpimpin”
Wawancara terpimpin merupakan tanya jawab menggunakan kerangka pertanyaan sebagai pedoman umum jalannya tanya jawab kedua belah pihak mempunyai perasaan yang berbeda.
“Kelemahan Wawancara Terpimpin”:
- Tanya jawab menjadi kaku, formil, sehingga dat kurang mendalam (seperti seseotang hakim dengan seorang tedakwa).
“Kelebihan Wawancara Terpimpin”:
a. Pertanyaan seragam, sehingga dapat melakukan komparasi
b. Pembuktian hipotesis akan lebih mudah
c. Memungkinkan analisis data secara kualitataf
d. Kesimpulan lebih dapat diandalkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar