Islam

Jumat, 03 Juni 2011

HIPERTENSI

HIPERTENSI
Hipertensi adalah salah satu diantara faktor predisposisi terpenting untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler, yakni : stroke, serangan jantung dan gagal ginjal. Sedangkan penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian tersering di Negara Barat sekitar 6 dari tiap 10 kematian.
Sejak 1960-an hasil dari pengobatan hipertensi sedang dan berat (tekanan darah diastolik ³ 105 mmHg) nyata dapat mencegah stroke dan gagal jantung, baik yang fatal maupun yang non fatal, hipertensi maligna berulang, progresi hipertrofi ventrikel kiri dan retinopati hipertensif, namun demikian gagal untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit jantung koroner (PJK).
Framingham study menunjukkan insidensi kematian dan kesakitan PJK dapat meningkat akibat tekanan darah (TD) yang meningkat walaupun kecil sekalipun. Atas dasar ini penelitian kemudian dialihkan ke pengobatan golongan hipertensi ringan dan menggunakan obat-obat yang sesuai (beta-bloker dan diuretik) dan memiliki efek samping jangka panjang yang ringan, dengan keyakinan bahwa risiko kematian PJK tersebut diatas dapat diturunkan.Walaupun demikian hasil dari penelitian-penelitian tersebut tetap belum dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit jantung koroner dengan nyata. Disebabkan obat-obat f tersebut mempunyai efek metabolik yang negatif terhadap plasma .lipid, toleransi glucosa dan resistensi insulin.
 Dewasa ini tujuan pengobatan hipertensi bukanlah sekedar mengendalikan tinggi rendahnya tekanan darah tetapi juga mampu melindungi kerusakan target organ dan menurunkan resiko terjadinya PJK serta menurunkan angka kematiannya. Dengan ditemukan dan dipergunakannya obat-obat baru antara lain Ca-antagonis, ACE-inhibitor, prazosin dan lain sebagainya harapan dan tujuan diatas dapat tercapai. Obat-obat baru tersebut terutama Ca-antagonis membuat pengelolaan hipertensi menjadi lebih mudah. Seperti halnya ACE-inhibitor khasiat penurunan tekanan darah adalah lewat menurunkan resistensi pembuluh darah perifer, tanpa banyak mempengaruhi respons simpatetik refleks. Ca-antagonis juga memiliki khasiat vasodilator koroner, dengan kemampuan ganda isi sangat tepatlah bila Ca-antagonis seperti halnya amlodipin dipergunakan untuk pengobatan penderita hipertensi dengan angina pektoris atau PJK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar