Interaksi sehat sakit
Status sehat – sakit para anggota keluarga dan keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya dan sebaliknya mempengaruhi jalannya suatu penyakit dan status kesehatan anggota. Pleh karena itu, pengaruh dari status sehat – sakit pada keluarga dan pengaruh status sehat – sakit keluarga saling mempengaruhi atau sangat bergantung satu sama lain. (gillis et al., 1989; wright daan leahey, 1984)
Keluarga cenderung menjadi seorang reactor terhadap masalah – masalah kesehatan dan menjadi aktor dalam menentukan masalah – masalah kesehatan anggota keluarga. Dalam hal tertentu, keluarga cenderung terlibat dalam pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit para anggota keluarga, mulai dari keadaan sehat, hingga diagnosa, tindakan dan penyembuhan.
Dalam hal ini tterdapat enam tahap sehat – sakit dan interaksi keluarga akan dikemukakan untuk menggambarkan lebih lanjut hubungan antara keluarga dan status sehat para anggotanya. Dan tahap – tahap ini memberikan sebuahurutan pengalaman sakit dari sebuah keluarga, antara lain :
1. Tahap pencegahan sakit dan pengurangan resiko
Keluarga dapat memainkan peran vital dalam upaya penningkatan kesehatan dan pengurangan resiko dalam upaya peningkatan kesehatan dan pengurangan risiko, yang semuanya melibatkan keputusan dan partisipasi keluarga. Dan dalam keluarga, para anggota keluarga perlu mempelajari status sehat mereka dan citra tubuh masing – masing anggota.
2. Tahap gejala penyakit yang dialami oleh keluarga dan penilaian
Tahap ini dimulai, jika terdapat gejala –gejala seperti :
a. Diketahui
b. Diinterpretasikan sejauh mana menyangkut keseriusannya, kemungkinaan penyebab dan pentingnya (artinya)
c. Ditemukan dengan bebrbagai masalah, tahap ini terdiri dari kepercayaan yang menyangkut gejala atau penyakit dari anggota keluarga dan bagaimana menangani penyakit (Doherty dan camphel, 1998).
Keluarga sebagai titik tolak penilaian tingkah laku dan memberikan definisi – definisi dasar sehat dan sakit , sehingga ada pengaruh terhadap persepsi individu. Kekacauan social keluarga sering memiliki konsekuensi sehat yang negative bagi anggota keluarganya. Berbagai masalah kesehatanspesifik lebih ditemukan pada keluarga kacau – balau dan tertekan sepertihipertensi (harburg et al, 1964).
Dalam beberapa studi yang dilakukan, melaporkan bahwa ibu bertindak sebagai pembuat keputusan menyangkut kesehatan 67,7 %, ayah 15,7%. Sentral dari anggota keluarga ini (biasanya ibu), yang mempengaruhi penilaian sehat dijuliki dalam sejumlah literature sebagai “ahli kesehatan keluarga” (Doherty dan baird, 1987).
3. Tahap mencari perawatan
Tahap ini dimulai ketika keluarga menyatakan bahwa anggota keluarga yang sakit benar – benar sakt dan membutuhkan pertolongan. Orang yang sakit dan keluarga mulai mencari informasi, penyembuhan, nasehat, dan validitas professional dari keluarga luas, teman – teman, tetangga dan professional lainnya (struktur rujukan awam).
Dan keputusan untuk penanganan anggota keluarga yang sakit, cenderung dirundingkan di kalangan keluarga.
4. Kontak keluarga dengan tahap system sehat
Tahap ini dimulai ketika kontak mulai dilakukan dengan lembaga kesehatan atau professional di bidang kesehatan atau praktisi local (dukun). Ahli kesehatan keluarga memberikan informasi kepada seorang anggota keluarga tentang jenis pelayanan apa saja atau praktisi siapa saja yang dirasa cocok. Kebanyakan data tentang penggunaan perawatan kesehatan menunjukkan bahwa sementara kebanyakan keluarga kaya memakai dokter keluarga dan spesialis untuk merawat mereka, sumber perawatan yang paling sering bagi kalangan keluarga miskinadalah ruang gawat darurat. Jenis perawatan yang dicarpun amat sangat berbeda. Praktisi local, tabib yang tidak ortodoks, praktisi kesehatan holististik (memakai metode alternatif), super spesialis ( ahli bedah saraf, perawat praktik mandiri, dokter keluarga) semuanya diperhitungkan sebagai sumber perawatan keluarga.
5. Respon Aktif tahap keluarga dan Pasien
Karena pasien menerima perawatan kesehatan dari para praktisi, sudah tentu menyerahkan beberapa hak prerogatifnya dan keputusannya serta diharapkan menerima peran pasien. Hal ini dicirikan oleh suatu ketergantungan pada nasehat dari profesionaldi bidang kesehatan tersebut, keinginan untuk mentaati nasehat medis. Ada beberapa keluarga yang membebaskan orang sakit dari segala tangguang jawab dan “melayani dan membantu” secara penuh. Keluarga –keluarga lain mengharapkan adanya perubahn sedikit dalam diri anggota keluarga yang sakit dan berharap agar ia dapat meneruskan aktifitas seperti biasanya (sering kali Nampak bila seorang ibu yang sakit).
Upaya – upaya yang dilakukan oleh kaum professional untuk memberikan perlakuan terhadap penyakit dan mempromosikan kesehatan, sering menimbulkan konflik dengan nilai – nilai keluarga dan pola bersikap, sehingga menimbulkan masalah terhadap kepatuhan medis. Tahap respon yang akut juga berkenan denga penyesuaian seegera yang harus dibuat oleh keluarga dengan anggota keluarga yang sakit, diagnose dan penanganan. Untuk penyakit yang kritis dan mengancam jiwa, maka dapat terjadi krisis, dimana keluarga mengalami kekacauan sebentar sebagai respon terhadap kekuaatan stressor (1049).Kontak keluarga dengan tahap system sehat
6. Tahap Adaptasi terhadap penyakit dan pemulihan
Adanya suatu penyakit serius dan kronis pada diri seorang anggota keluarga biasanya memiliki pengaruh yang mendalam pada system keluarga, khususnya pada struktur perannya dan pelaksanaan fungsi keluarga. Sebaliknya efek menghancurkan, secara negatif bisa mempengaruhi hasil dari upaya pemulihan (rehabilitasi). Dapatkah pasien tersebut kembali memulai lagi peran tanggung jawab sebelumnya, atau mampukah ia menciptakan suatu peran yang dapat mendatangkan efek dalam keluarga? Caranya yaitu : keseriusan ketidakmampuan dan sentralitas pasien dalam unit keluarga. Keluarga memainkan suatu peran bersifat mendukung selama masa penyembuhan dan pemulihan klien. Apabila dukungan semacam ini tidak ada, maka keberhasilan penyembuhan/pemulihan sangat berkurang.
Dari keenam tahap-tahap tersebut, kebiasaan yang digunakan oleh para keluarga untuk mempengaruhi kesehatan para anggotanya adalah :
1. Sebagai suatu penyebab atau sumber penyakit
2. Sebagai suatu faktor yang mempengaruhi lintasan penyakit seorang anggota masyarakat ketika penyakit tersebut menyerang
3. Sebagai tempat penyebaran penyakit dari suatu anggota ke anggota keluarga yang lain
4. Sebagai suatu faktor penentu penggunaan perawatan kesehatan
5. Sebagai faktor penentu sejauh mana anggota keluarga yang sakit atau tidak berdaya beradaptasi dengan keadaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar